Terkini.com – 09 Maret 2021 – Kabar bahagia Industri minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia berhasil di ekspor ke Swiss. Beberapa tahun Indonesia berjuang guna mendapatkan restu mengekspor CPO dengan harga istimewa ke negara di Eropa, akhirnya menjadi harapan yang terwujud. Perjalanan melelahkan ekspor kelapa sawit Indonesia ke Swiss berakhir sudah. Melalui referendum per 7 Maret 2021, sebanyak 51,7 persen rakyat Swiss menyetujui perjanjian dagang antara Indonesia dan Swiss.
Wakil menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga mengatakan, dalam referendum itu, mayoritas rakyat Swiss setuju terhadap kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA) yang terdiri dari Swiss, Norwegia, Islandia dan Lietchtenstein. Selain itu, Muliaman Hadad selaku Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein mengatakan kepada Kompas.com. “Dengan hasil referendum ini, maka Swiss dan Indonesia akan meratifikasi perjanjian dagang tersebut.”
Presiden Swiss, Guy Parmelin, mengatakan masyarakat Swiss merasa kesepakatan perdagangan itu sudah benar dan seimbang sehingga negaranya akan mendukung RI memproduksi sawit berkelas. Dengan diputuskannya hasil referendum, perjanjian perdagangan RI-Swiss sudah bisa dilaksanakan sekitar semester kedua 2021. Sebelumnya, kampanye penolakan produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia terjadi di Swiss. Bahkan, usulan referendum penolakan produk tersebut masuk ke Bundekanzlei, Mahkamah Konstitusi Swiss. Pada Juli 2020, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Swiss menyebut, referendum itu muncul karena ada kelompok yang tidak setuju dengan IE-CEPA, lantaran terdapat komoditas minyak sawit yang masuk di dalam drafnya.
Comments